SELAMAT DATANG, SUGENG RAWUH, WELCOME

SELAMAT MENIKMATI INFORMASI YANG KAMI SAJIKAN DALAM BLOG INI.

SECARA UMUM DAN SEBAGIAN BESAR MERUPAKAN CATATAN PRIBADI YANG SIFATNYA PUBLIC CONSUMPTION DAN SEBAGIAN LAGI ADALAH BERITA UP TO DATE BAIK INSTANSIONAL, REGIONAL MAUPAUN NASIONAL.

Selasa, 24 Juni 2008

Pilkada dan euforia kemiskinan

Sebentar lagi Makassar akan melaksanakan pemilihan Kepala Daerah secara Langsung untuk pertama kali (Walkot maksudnya).
 
Beberapa person telah menyatakan dirinya siap untuk bertarung dan semuanya menyatakan akan membahagiakan masyarakat Makassar. banyak slogan yang dimunculkan antara lain "Saya tidak rela melihat rakyat kelaparan" ----- Tidak rela tapi membiarkan dan pura2 tidak lihat...... kalo terpilih lebih mememtingkan diri sendiri palingan...
Banyak lah pokoknya slogan2 tersebut...
 
Sebagai pribadi saya sudah bosan melihat semaraknya perhelatan Pilkada yang selalu mengorbankan rakyat baik pada awal pilkada, pelaksanaan pilkada sampai setelah yang terpilih menjabat kepala daerah ... tidak ada satupun tahapan yang menguntungkan masyarakat secara umum... sehingga pada suatu hari saya merenung dan berfikir agak radikal sebagai berikut :
 
Bagaimana jika dibuatkan aturan bahwa dalam proses pemilihan kepala daerah di halalkan untuk menggunakan politik uang.... dalam arti dihalalkan bahwa para kandidat memberikan uang probadinya untuk menyumbang kepada rakyat atau mendirikan sekolah atau membuat jalan guna menarik simpatisan.... TETAPI DENGAN CATATAN TIDAK ADA IKATAN BAHWA JIKA ADA SESUATU YANG DIBERIKAN KEPADA RAKYAT, MAKA RAKYAT WAJIB MEMILIHNYA....
 
Saya berfikir hal ini lebih dapat menguntungkan dan dinikmati masyarakat secara umum walaupun sesaat (maksud saya masih lebih baik ketimbang opsi tahapan diatas yang tidak ada satupun yang meguntungkan rakyat)...... karena coba saja dapat dibayangkan berapa besar dana kampanye yang menyuguhkan hiburan orang telanjang . 

Tidak ada komentar: